10 Cara Cerdas Menang Lomba Karya Tulis Ilmiah

 

          


   
   Mahasiswa di perguruan tinggi mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah lomba menulis, baik itu karya tulis ilmiah, essay, paper, prosiding, dsb. Banyak dari mereka mengincar prestasi dan reputasi diri dari jalan mengikuti lomba karya tulis ini, mereka beranggapan dengan pernah memenangkan lomba karya tulis akan dikenal sebagai mahasiswa yang pintar.

Banyak dari mahasiswa mencita-citakan dirinya menjadi seoarang pemenang lomba. Tidak hanya dengan satu cara mereka menempuh keinginan tersebut, mereka akan berusaha mengetahui tips dan trik bagaimana cara memenangkan lomba baik info dari dosen, teman, kakak tingkat dsb. Tetapi, tidak sedikit juga tips dan trik yang diberikan itu bersifat monoton dalam arti tidak ada yang spesial pada informasi tersebut, bahkan tanpa diberi tahupun mahasiswa sudah mengerti dan paham, dan lagi biasanya informasi yang ditulis cenderung kuno, hanya sebatas itu itu saja. Padahal semakin majunya suatu zaman pemikiran manusia juga semakin berkembang.

Berikut ini 10 cara cerdas menjadi pemenang lomba karya tulis ilmiah berdasarkan pengalaman penulis. Mulai dari yang awalnya tidak memiliki ide menulis hingga berada di stage grand final dan menjadi juara. Apa sajakah triknya, mari kita simak penjelasan dibawah ini :

 

1.    Politik Lomba

Tahukah kamu apabila kita ingin terjun kedalam dunia kompetisi, ilmu politik sangat diperlukan?, mungkin ada yang percaya dan ada yang tidak. Namun faktanya, ilmu politik sangat berguna untuk menyusun strategi perlombaan dan sebagai pondasi pertama untuk bagaimana kita berjalan nanti.

Seorang mental juara memiliki politik lomba yang kuat dan berpola, tidak sekedar merencanakan gagasan yang akan dia lombakan nanti melainkan juga memiliki pemikiran jangka panjang yang matang. Contoh sederhananya begini ‘A adalah mahasiswa yang expert dalam menyusun naskah karya ilmiah dan dia memiliki keinginan yang besar untuk ikut kompetisi. Sedangkan B adalah mahasiswa laki-laki yang pandai berbicara di depan umum dan tidak memiliki basic menulis sama sekali. Dan C adalah mahasiswa perempuan yang kreatif, berparas cantik, pintar, dan di sayang dosen. Namun dia tidak memiliki gairah sama sekali untuk ikut kompetisi.

Kemudian, Si A sebagai orang yang ingin ikut kompetisi mendambakan B dan C ini menjadi tim nya, tetapi mereka memiliki sifat yang bereda. Maka A menggunakan politik untuk mendapatkan keduanya. Si A mula-mula menghampiri B untuk bergabung di timnya dengan mengatakan bahwa C ada bersama satu timnya, maka B pun mau bergabung dengan A. Selanjutnya A tidak langsung menghampiri C melainkan menghadap ke dosennya C dan mengatakan “pak/bu saya hendak mengikuti lomba karya tulis ilmiah di universitas X, namun saya belum punya tim yang pas. sebenarnya saya punya kandidat yang bisa diandalkan namun saya tidak tahu apakah dia mau atau tidak, namanya C. Misalkan berkenan pak/bu mohon memberikan rekomendasi C untuk menjadi tim saya.” Nah dosen pun tahu bahwa C adalah orang yang pintar dan memiliki reputasi yang baik di mata dosen, sehingga dosen pun akan mau memberikan rekomendasinya.

Lalu A menghampiri C untuk bergabung menjadi tim lomba karya tulis nya, tentu C awalnya menolak. Tetapi ketika A mengatakan bahwa C direkomendasikan oleh dosennya untuk bergabung satu tim, maka akhirnya C pun bersedia. Nah begitulah politik berjalan, seseorang harus bisa menyetir situasi dengan pola yang rapi sehingga tujuannya tercapai.

 

2.    Carilah Orang Sebagai Tim Yang Dapat Melengkapi Kekuranganmu

Sebagian orang berfikir dengan memiliki anggota tim yang pandai dan pintar semua maka dipastikan tim tersebut sempurna dan mampu menciptakan ide yang luar biasa. Pemikiran demikian justru merupakan kesalahan besar dan bisa saja menghancurkan tim. Coba kita pikirkan, apabila satu tim terdiri dari tiga orang yang semuanya pandai publik speaking siapa yang akan menulis naskahnya ?, atau dalam satu tim adalah konseptor handal semua, tentu mereka akan beradu argumen menggunakan ide ini dan itu yang akhirnya tidak kunjung selesai.

Dari kasus itu, kita yang hendak menyelami dunia lomba harus memikirkan matang-matang keputusan apa yang harus diambil termasuk memilih kawan satu tim. Tim yang baik adalah tim yang mampu menutupi kekurangan satu dengan yang lain, bukan tim yang memiliki orang pintar semua didalamnya. Misalnya, seperti Si A, Si B, dan Si C diatas yang memiliki perbedaan sifat dan kecerdasan berbeda, tentu mereka akan menjadi tim yang baik dan saling melengkapi. Nanti ada yang bagian menulis naskah, ada yang bagian menyalurkan ide cemerlang, dan ada yang mampu menjelaskan ide kepada publik.

 

3.    Tidak Punya Ide ?, Gunakan Model ATM

Terkadang kita sudah memiliki niat untuk menulis tetapi tidak tahu apa yang akan ditulis. Keadaan ini malah membuat niat menulis kita surut perlahan lahan dan menjadi malas melanjutkannya lagi. Tentu hal ini menjadi masalah bagi mahasiswa yang ingin menyelami dunia lomba kepenulisan. Ibarat sudah punya niat berperang tetapi tidak memiliki senjata.  Sekarang, bagaimana cara kita menulis namun tidak memiliki ide yang pas ?. Sebenarnya ide itu banyak disekeliling kita dan mudah didapatkan apabila kita peka terhadap lingkungan sekitar. Untuk melatih kepekaan terhadap ide yang muncul memerlukan waktu yang cukup lama. Apabila dirasa masih belum mampu memunculkan kepekaan tersebut, anda bisa menggunakan metode ATM (Amati, Tiru, Modifikasi).

Berdasarkan pengalaman penulis, cara tersebut dinilai lebih praktis, mudah, dan fleksibel untuk dilakukan daripada memikirkan ide baru yang tak kunjung datang. Metode ini sebenarnya sah-sah saja digunakan asalkan tidak melakukan plagiasi value, karena prinsip utama ATM terletak pada kata ‘modifikasi’ dalam arti kita memperbaharui sesuatu yang sudah ada menjadi sesuatu yang lebih baik, lebih efektif dan efisien sehingga ini disebut sebagai pengembangan ide atau kreatifitas baru.

Sebagai contoh ada jas hujan yang digunakan oleh orang-orang untuk melindungi dirinya dari guyuran air sehingga tidak basah. Kemudian anda bisa mengamati jas hujan tersebut baik dari segi fungsi, model, dan keefektifannya. Menurut anda dari segi fungsi jas hujan sudah pas sebagai pelindung diri dari air hujan, namun coba amati dengan model nya, apakah menurut anda sudah pas ?, sebagian orang pasti menilai model jas hujan tidak flesibel, cenderung jadul, bahkan tidak efektif apabila jas hujan model kelelawar digunakan oleh satu orang pengendara saja. Nah, dari situ apabila anda jeli maka bisa memodifikasinya menjadi sesuatu hal yang baru seperti menciptakan kerudung berbahan dasar kain parasut yang dipola lebih trendi, menarik, dan fashionable sehingga bisa digunakan sebagai fashion sekaligus anti air.

 

4.    Aktif Bertanya Kepada Orang Yang Berpengalaman

Pepatah mengatakan malu bertanya sesat dijalan, hal ini memang benar adanya. Apabila anda berkeinginan kuat untuk menjadi seorang juara maka biasakanlah bertanya dan mencari informasi mulai sekarang.  Informasi bisa anda dapatkan melalui website, teman, dan orang berpengalaman. Anda bisa menanyakan apapun terkait bagaimana awal menemukan ide, cara menulis karya yang baik dan benar, apa saja kendala yang dihadapi selama ikut lomba, bagaimana cara penyampaian narasi yang menarik, dsb. Semakin anda banyak bertanya semakin banyak pula info yang anda dapatkan. Tanyakanlah secara mendetail tentang sesuatu yang dirasa belum anda mengerti. Setelah anda menemukan titik temu, mulailah mencoba menyusun naskah tulisan dan mintalah pendapat/saran dari orang berpengalaman tentang tulisanmu itu. Apabila dinilai masih kurang, anda tidak perlu cemas atau enggan meneruskannya lagi. Mintalah motivasi dan dukungan dari orang berpengalaman untuk menjadi lebih baik. Ingat, orang berhasil itu tidak dibentuk dalam satu malam.

 

5.    Wajib Mengikuti Ketentuan di Buku Panduan Lomba

Banyak diantara mahasiswa yang hendak ikut lomba karya tulis ilmiah dibuat ribet oleh buku panduan. Sebenarnya hal itu lumrah, karena didalam buku panduan mencangkup segala sesuatu tentang ketentuan lomba, sehingga terkesan banyak dan membuat enggan untuk membacanya. Sebenarnya ada trik untuk mengatisipasi supaya buku panduan tidak terkesan membosankan. Salah satunya dengan memprioritaskan bacaan-bacaan penting sesuai dengan stage yang akan kamu jalani, misalnya saat ini kamu sedang menulis abstrak, maka tindakanmu adalah membaca buku panduan pada halaman abstrak saja tidak usah kemana-kemana hingga sampai membaca seluruh isi buku panduan, dan begitu pula seterusnya.

Nah, ada kalanya mahasiswa ceroboh asal baca buku panduan tanpa mencermati dengan seksama, akibanya banyak dari ketentuan-ketentuan dilanggar dan tidak sesuai dengan apa yang diperintahkan didalam lomba. Padahal ini menjadi poin yang fatal dan bisa mempengaruhi penilaian karya hingga 40%, tentu sangat disayangkan bukan ?. untuk itu cermati setiap poin ketentuan lomba dengan teliti, apabila didapati sesuatu yang tidak dimengerti jangan sungkan untuk bertanya kepada kontak person (panitia penyelenggara) yang tercantum di buku panduan.

 

6.    Dukung Tulisanmu Dengan Data & Fakta Terkini

Data dan fakta merupakan suatu hal yang penting didalam suatu tulisan. Dengan adanya kedua unsur tersebut penulis akan menyampaikan amunisinya kepada pembaca secara akurat dan tidak terbantahkan, sehingga tulisan memiliki sebuah kekuatan. Namun, ada mahasiswa menulis karya dengan mencantumkan data yang tidak relevan atau data yang dimasukkan merupakan isu terdahulu. Hal ini tentu saja akan menurunkan daya minat pembaca untuk menelusuri lebih dalam tulisanmu itu.

Sebaiknya, anda dalam menulis karya sesuaikan dengan topik apa yang hendak anda tulis, kemudian coba mencari referensi terkait yang berhubungan dengan topik yang anda angkat. Misalnya, topik anda adalah pemanfaatan daun kelor sebagai bahan baku mie basah. Maka carilah referensi yang terkait dengan daun kelor dan mie basah terkini di jurnal. Usahakan referensi yang anda dapat berkisar 5-10 tahun terakhir sejak anda menulis sekarang (contoh : Farida, 2018), jangan mencari referensi yang sudah lama diterbitkan (contoh : Edisarwanto, 1980), hal ini tentu tulisan anda terkesan basi di mata pembaca.

 

7.    Perbanyak Jam Terbang

Menjadi seoarang mental juara tidak sekedar hanya jago kandang saja, melainkan ia harus bisa menaklukan pertarungan di luar sana. Banyak dari mahasiswa mencoba kemampuan dirinya dengan mengikuti kompetisi menulis karya ilmiah, namun ketika ia pernah mengalami kegagalan mereka cenderung berhenti dan kapok tidak akan ikut lagi. Padahal mental seorang juara tidak seperti itu, mereka bukan orang yang bisa langsung jadi juara dengan sekali coba, melainkan mereka adalah orang-orang yang terbentuk dari kegagalan-kegalan kemudian mereka memperbaiki kekurangan dirinya. Maka dari itu, jam terbang sangat membantu jika anda benar-benar ingin menjadi petarung arena sejati. Dengan adanya jam terbang yang tinggi secara tidak langsung anda telah menyuntikkan pengalaman dan ilmu baru yang luar biasa didalam diri anda.

Perlahan-lahan mental anda akan terlatih dengan sendirinya dan skill anda baik dalam menulis dan menyampaikan presentasi pun akan semakin baik, sebab saat anda memilih jam terbang yang tinggi anda akan bertemu dengan orang-orang baru dengan membawa ide-ide baru pula. Nah dari situlah anda akan terbiasa dengan model-model lomba, sehingga anda pun menjadi lebih percaya diri saat mengikuti lomba. Berbeda dengan orang yang memiliki jam terbang sedikit, mereka cenderung bingung dan masih polos didalam dunia lomba. Padahal apabila mereka tahu trik dan tips nya didalam lomba mereka akan mudah menjadi juara, yaa.. salah satunya dengan memperbanyak jam terbang ini.

 

8.    Buatlah Presentasi Yang Unik, Renyah & Memukau

Poin yang sering dipandang sebelah mata oleh sebagian besar peserta lomba adalah presentasi. Mereka cenderung lebih fokus kepada tulisan mereka saja, tanpa memperhitungkan poin yang satu ini. Padahal presentasi untuk sebagian lomba malah menjadi nilai akhir penentu kemenangan. Ada lomba yang persentase nilai waktu presentasinya  tinggi hingga mencapai 60%. Oleh sebab itu, peserta lomba tidak boleh melupakan pentingnya sesi ini, apalagi waktu itu adalah saatnya peserta menyampaikan ide gagasan yang telah di tulis kedepan dewan juri. Sampaikan secara singkat, padat, dan jelas, tidak perlu melebar kemana mana sehingga terkesan tidak fokus pada ide utama anda.

Nah, sekarang permasalahan utama yang pernah penulis alami adalah kaku ketika menyampaikan gagasan di depan juri. Rasa demam panggung, lupa materi, hingga salah part adalah sebagian kesalahan yang tentu menjadi catatan khusus oleh juri. Juri selalu melihat kesiapan kita dalam menyampaikan isi karya tulis yang telah dibuat. Yang mereka lihat bukan sekedar seberapa briliannya ide kita, melainkan juga seberapa bisa kita menyampaikannya.

Dalam presentasi karya tulis ilmiah buatlah seunik mungkin sehingga juri akan terkesan. Unik artinya berbeda dengan yang biasanya, jika biasanya anda presentasi dengan gaya yang datar dan kaku, saat mengikuti lomba karya tulis buatlah menjai lebih luwes, kekinian, dan kreatif. Misalnya saat pembukaan presentasi anda bubuhkan kata bijak pahlawan, atau quotes orang hebat, dan semacamnya, seperti ini contohnya : “Ir. Soekarno pernah mengatakan beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia. Namun beliau lupa, tidak memberi 1 mahasiswa seperti saya niscaya akan kurubah dunia, Assalamualaikum wr.wb....”. nah, dengan sepotong kalimat tersebut diawal menunjukkan bahwa anda akan menampilkan sesuatu yang menarik untuk di simak, dan itu sudah menjadi nilai plus bagi anda.

Disamping itu, saat presentasi juga gunakan bahasa formal, santun namun tidak kaku, artinya anda bisa memainkan intonasi suara anda sehingga suara yang dikeluarkan lebih renyah dan berwarna. Sampaikanlah, isi gagasan dengan tegas dan meyakinkan didepan dewan juri. Hindari ada jeda yang cukup lama saat anda menyampaikan materi, seperti contoh “menurut saraswati pada tahun 2020 menyebutkan bahwa tanaman jagung.......(tik tok tik tok)”. Jika anda terlanjur lupa dengan apa yang ingin disampaikan, anda bisa menutupinya dengan komunikasi dua arah kepada rekan tim disebelah anda. Jika posisi anda sedang presentasi sendiri bisa menggunakan kalimat apapun yang terlintas di benak anda kemudian sambungkan kembali dengan isi yang relevan. Ingat, juri tidak akan mengoreksi satu persatu tulisan anda saat presentasi, mereka lebih cenderung memperhatikan anda saat menyampaikan gagasan. Jadi meskipun yang anda sampaikan ada yang salah juri tidak akan meneliti secara mendetail, apalagi saat anda menyampaikan isi dengan percaya diri dan meyakinkan serta penampilan oke, maka presentasi anda akan terlihat memukau.

 

9.    Tampil Totalitas

Poin penting selanjutnya yang mudah dilupakan oleh peserta adalah tampil totalitas. Tampil totalitas artinya memberikan upaya terbaik dalam mengikuti perlomban, mulai dari mempersiapkan media presentasi, prototype, poster karya ilmiah, dan segala sesuatu yang mampu mendukung penampilan anda. Penyajian presentasi yang outstanding tidak hanya menyampaikan gagasan dengan baik saja, namun alangkah lebih baik lagi jika didukung media penunjang yang mumpuni.

Media presentasi bisa berasal dari video, microsoft powerpoint, dan sejenisnya untuk memudahkan anda dalam menyampaikan gagasan. Media hendaknya dibuat sebaik dan sekreatif mungkin supaya juri memberikan nilai lebih pada anda. Pilihlah, tema yang sesuai dengan ide yang anda buat, misalnya jika ide anda tentang pertanian maka pilihlan tema/background warna hijau atau tumbuh-tumbuhan, jika ide anda tentang teknologi informasi maka bisa menggunakan tema warna yang solid sesuai dengan kesukaan anak muda sekarang, dsb.

Kemudian, media terpenting yang wajib ada adalah prototype atau model pertama dari produk yang digunakan untuk mentesting konsep ide anda. Prototype bisa berupa alat peraga, simulasi karya, tulisan dan gambar, atau desain miniatur. Biasanya prototype juga didampingi oleh poster ilmiah untuk memudahkan juri membaca intisari dari karya anda. Buatlah poster yang baik, sistematis, dan infomatif supaya mudah dipahami. Poster yang baik tidak berisi full text, melainkan juga berisi gambar atau visualisasi yang dapat memberikan kesan hidup pada poster. Ingat, full text itu berada di fullpaper bukan di poster anda.

  

10.  Yakin dan Berdoalah

Setelah anda berusaha semaksimal mungkin dan berjuang hingga akhir, serahkan semuanya pada Tuhan. Yakinlah, apa yang ada lakukan tadi sudah terbaik dan berdoalah supaya anda mendapatkan hasil yang memuaskan. Jika anda masih belum menyebet juara jangan putus asa dan berhenti, terimalah dengan lapang dada mungkin lomba saat itu bukan rejeki anda dan percayalah Tuhan pasti merencanakan sesuatu hal yang lebih besar untuk anda. Intinya jaga konsisten diri untuk terus berkarya, selalu evaluasi setelah melaksanakan lomba, dan iringi dengan doa.

 

Nah, itu beberapa tips dari penulis yang pernah dialami. Banyak sekali pelajaran berharga yang dapat diambil setelah mengikuti lomba mulai dari nol sampai menjadi juara. terlebih ilmu baru dan pengalaman yang justru membangun mental kita menjadi kuat. Jangan takut gagal, karena kegagalan mengajarkan kita untuk terus mencoba. Jujur, penulis pernah beberapa kali gagal menyebet juara karya tulis ilmiah. Namun, berkat niat dan tekad yang kuat akhirnya penulis berhasil mendapakan apa yang diinginkan. Dari kegagalan penulis sadar, bahwa kita perlu banyak belajar lagi dari orang-orang hebat atau kompetitor saat lomba. Satu dua kali gagal bukan masalah, setelah itu yakinkan dirimu pasti bisa juara. (Penulis : Zefri Nur Zakaria)

 

Komentar